LANDASAN
AGAMA DAN PSIKOLOGIS BK
Resume
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Guidance
dan Konseling
Dosen
Pembimbing: Suismanto
Diususun Oleh :
Dian
Mutiarasari
08470051
PRODI KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
A.
Landasan Religius/Agama
Dalam landasan
religius BK diperlukan penekanan pada 3 hal pokok:
1. Keyakinan bahwa mnusia
dan seluruh alam adalah mahluk tuhan
2. Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia
berjalan kearah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama
3. Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara
optimal suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dengan
kaidah-kaidah agama untuk membentuk perkembangan dan pemecahan masalah individu
Landasan
Religius berkenaan dengan :
- Manusia sebagai Mahluk Tuhan
Manusia adalah mahluk Tuhan yang memiliki sisi-sisi kemanusiaan.
Sisi-sisi kemanusiaan tersebut tdiak boleh dibiarkan agar tidak mengarah pada
hal-hal negatif. Perlu adanya bimbingan yang akan mengarahkan sisi-sisi kemanusiaan
tersebut pada hal-hal positif.
- Sikap Keberagamaan
Agama yang menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat
menjadi isi dari sikap keberagamaan. Sikap keberagamaan tersebut pertama
difokuskan pada agama itu sendiri, agama harus dipandang sebagai pedoman
penting dalam hidup, nilai-nilainya harus diresapi dan diamalkan. Kedua,
menyikapi peningkatan iptek sebagai upaya lanjut dari penyeimbang kehidupan
dunia dan akhirat.
- Peranan Agama
Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar,
tidak dipaksakan dan tepat menempatkan klien sebagai seorang yang bebas dan
berhak mengambil keputusan sendiri sehingga agama dapat berperan positif. Dalam
konseling yang dilakukan agama sebagai pedoman hidup ia memiliki fungsi :
a. Memelihara fitrah
b. Memelihara jiwa
c. Memelihara akal
d. Memelihara keturunan
Dalam al-Qur’an
sebagai dasar dan sumber ajaran Islam banyak ditemui ayat-ayat yang berhubungan
dengan ketenangan dan kebahagiaan jiwa, antara lain:
1.
Q.S.
Al-Taubat ayat 14
öNèdqè=ÏF»s% ÞOßgö/Éjyèã ª!$# öNà6Ï÷r'Î/ öNÏdÌøäur öNä.÷ÝÇZtur óOÎgøn=tæ É#ô±our urßß¹ 7Qöqs% úüÏZÏB÷sB ÇÊÍÈ
Artinya: “Allah
menyembuhkan jiwa orang-orang yang beriman”
2. Q. S. Ar-Ra’d ayat 28
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä ûÈõuKôÜs?ur Oßgç/qè=è% Ìø.ÉÎ/ «!$# 3 wr& Ìò2ÉÎ/ «!$# ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ
Artinya:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentramdengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tentram”.
3.
Q.S.
Yunus ayat 57
$pkr'¯»t â¨$¨Z9$# ôs% Nä3ø?uä!$y_ ×psàÏãöq¨B `ÏiB öNà6În/§ Öä!$xÿÏ©ur $yJÏj9 Îû ÍrßÁ9$# Yèdur ×puH÷quur tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9 ÇÎÐÈ
Artinya: ” Wahai manusia, sesungguhnya sudah datang dari Tuhanmu al-Qur’an yang mengandung pelajaran, penawar bagi penyakit batin (jiwa), tuntunan(petunjuk) serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
B. LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan
prikologis dalam BK memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang
menajadi sasaran (klien). Hal ini sangat penting karena bidang garapan
bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah laku yang perlu
diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
Untuk
keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dalam bidang psikologi
perlu dikuasai, yaitu tentang:
1.
Motif
dan motivasi
Motif adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Motif ada 2 yaitu:
a.
Motif
Primer: motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang sejak semula telah ada
pada diri setiap individu sejak dia terlahir kedunia, seperti kebutuhan untuk
menghilangkan rasa lapar dan haus.
b.
Motif
Sekunder: motif yang tidak dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk bersamaan
dengan proses perkembangan individu yang bersangkutan. Motif ini berkembang
berkat adanya usaha belajar.
Motif yang sedang aktif biasa disebut dengan motivasi, kekutannta
dapat meningkat sampai pada tingkat tertinggi. Motivasierat sekali hubungannya
dengan perhatian
2.
Pembawaan
dasar dan lingkungan
Pembawaan adalah apa yang dibawa sejak lahir, seperti; warna kulit,
bentuk dan warna rambut, golongan darah, kecenderungan pertumbuhan fisik,
minat, bakat khusus, kecerdasan dan kecenderungan cirri-ciri kepribadian
tertentu. Untuk dapat tumbuh dan berkembangnya apa yang ada sejak lahir
diperlukan sarana dan prasarana yang semuanya berada dalam lingkungan individu
yang bersangkutan. Pembawaan dan lingkungan masing-masing individu berbeda
3.
Perkembangan
individu
Sejak masa konsepsi dalam rahim ibu bakal individu yang telah
ditakdirkan ada itu berkembang menjadi janin, janin menjadi bayi, bayi lahir ke
dunia; terus berkembang menjadi anak kecil, anak usia SD, remaja, dewasa,
akhirnya manusia usia lanjut.
4.
Belajar,
balikan dan penguatan
Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan
mengembangkan dirinya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai
sesuatu yang baru dengan memanfaatkan apa yang ada pada diri individu.
Penguasaan sesuatu yang baru itulah tujuan belajar, dan pencapaian sesuatu yang
baru itulah tanda-tanda perkembangan.
5.
Kepribadian
Mengenai pengertian kepribadian para ahli psikologi umumnya
memusatkan perhatian pada factor-faktor fisik dan genetika, berfikir dan
pengalaman, serta dinamika motivasi dan perasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Erman Amti, Prayitno, 2004, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,
Rineka Cipta, Jakarta
Najati, M. Usman, 1997, Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa, Pustaka Setia,
Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar