Jumat, 11 Mei 2012

RESUM MATERI MOTIVASI

MOTIVASI

Resum ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah: Kepemimpinan Dalam Pendidikan
Dosen Pembimbing:

Diususun Oleh :
Dian Mutiarasari
08470051

PRODI KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011



MOTIVASI

A.    Pendahuluan
Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras sesuai yang diharapkan.
Motivasi yang timbul dari luar disebut motivasi ekstrinsik. Sedangkan motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri disebut motivasi intrinsik. Motivasi intrinsic biasanya lebih bertahan lama dan efektif dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik.

B.     Manfaat dan Teori Motivasi
Motivasi sangat penting bagi manager untuk meningkatkan kinerja (performance) bawahan karena kinerja tergantung dari bagaimana motivasi, kemampuan, dan lingkungan berfungsi dengan baik.

C.    Motivasi dan Motif
Motivasi ialah keinginan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan (need), keinginan (wish), dorongan (desire), atau impuls. Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsngnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau landasan seseorang berperilaku. Motivasi seseorang ditentukan oleh intensitas motifnya. Motif cenderung menurun kekuatannya apabila sudah terpenuhi atau terhambat pemenuhannya.

D.    Teori Motivasi
Teori motifasi dibagi menjadi dua yakni, teori isi dan teori proses. Teori isi memusatkan perhatiannya pada pertanyaaan, “apa penyebab perilaku terjadi dan berhenti”. Jawabannya terpusat pada: (1) kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan yang memacu untuk melakukan kegiatan, (2) hubungan karyawan dengan factor-faktor eksternal dan internal yang menyebabkan mereka melakukan kegiatan. Sedangkan teori proses memusatkan perhatiannya pada bagaimana perilaku dimilai dan dilaksanakan.
Dalam proses motivasi menurut Chung & Megginson (1981), diketahui bahwa terjadinya proses motivasi yang mula-mula diawali oleh adanya kebutuhan. Kebutuhan itu dipenuhi oleh insentif atau gaji/upah dari organisasi tempat kita bekerja.
Newstrom & Davis (1997), memberikan pola motivasi dengan asumsi bahwa setiap manusia cenderung mengembangkan pola motivasi tertentu sebagai hasil dari lingkungan budaya tempat manusia hidup. Empat pola motivasi yang sangat penting ialah prestasi, afiliasi, kompetensi dan kekuasaan.

1.      Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut teori hirarki kebutuhan Maslow terdapat lima tingkatan kebutuhan dari kebutuhan manusia yang paling rendah sampai pada kebutuhanmanusia yang paling tinggi. Hirarki kebutuhan Maslow tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Kebutuhan Fisiologikal (Fisiological Needs)
Kebutuhan fisiologikal merupakan kebutuhan dasar atau kebutuhan yang paling rendah manusia. Contoh: kebutuhan akan sandang, pangan, papan, istirahat, rekreasi, tidur dan berhubungan seks. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya berdoa minta rezeki dan berusaha bekerja keras untuk mencapainya.
2)      Kebutuhan Keselamatan (Safety Needs, Security Needs)
Setelah kebutuhan fisiologikal terpenuhi, maka muncul pula kebutuhan baru yang diinginkan manusia yaitu kebuuhan akan keselamatan atau rasa aman. Contoh: menabung, mendapat tunjangan pensiun, memiliki aransi, memasang pagar dan trails pintu dan jendela, dan mengadakan petugas jaga kantor/rumah, membayar zakat, member infak dan sedekah. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya berdoa menta keselamatan dania dan akhirat serta berusaha untuk memenuhinya.
3)      Kebutuhan Berkelompok (Social Needs, love needs, belonging needs, affection needs)
Setelah kebutuhan keselamatan atau rasa aman terpenuhi, maka muncul pada kebutuhan baru yang diinginkan manusia yaitu kebutuhan hidup berkelompok, bergaul, bermasyarakat, ingin mencintai dan dicintai, ingin memiliki dan dimiliki. Contoh: mebina keluarga, bersahabat, bergaul, bercinta, menikah dan mempunyai anak, bekerja sama, menjadi anggota organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya berdoa dan berusaha untuk memenuhinya.
4)      Kebutuhan Penghormatan (Esteem Needs, Egoistic Needs)
Setelah kebutuhan berkelompok terpenuhi, maka muncul pula kebutuhan baru yang diinginkan manusia yaitu kebutuhan akan penghormatan atau ingin berprestasi. Contoh: ingin ada ucapan terima kasih, ucapan selamat jika berjumpa, menunjukkan rasa hormat, mendapatkan rasa penghargaan (hadiah), menjadi legislative, menjadi pejabat (mendapat kekuasaan), menjadi pahlawan dan mendapat ijazah sekolah, status simbul, promosi. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya berdoa minta ditinggikan derajatnya melalui shlat tahajud dan berusaha untuk memenuhinya dengan cara jika ingin dihormati orang lain, maka kita harus menghormati orang lain.
5)      Kebutuhan Aktualisasi  Diri (Self-actualization Needs, Self-realization Needs, Self-Fulfillment Needs, Self-expression Needs)
Setelah kebutuhan penghormatan terpenuhi, maka muncul pula kebutuhan baru yang diinginkan manusia yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri atau realisasi diri atau pemenuhan kepuasan atau ingin berpartise. Contoh: memiliki sesuatu bukan hanya fungsi tetapi juga gengsi, mengoptimalkan potensi dirinya, secara kreatif dan inovatif, ingin mencapai taraf hidup yang serba sempurna atau derajat yang setinggi-tingginya, melakukan pekerjaan yang kreatif (menulis buku dan artikel), ingin pekerjaan yang menantang. Untuk memenuhi kebutuhan ini, manusia biasanya berdoa dan berusaha untuk memenuhinya.
2.      Teori Murray
Teori kebutuhan menurut Murry (1938) berasumsi bahwa manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang memotivasinya unuk berbuat, diantaranya ialah; (1) pencapaian hasil kerja, (2) afiliasi, (3) agresi, (4) otonomi, (5) pamer, (6) kata hati, (7) pemeliharaan hubungan baik, (8) memerintah/berkuasa, (9) kekuatan, (10) pengertian.
3.      Teori Alderfer
Dalam teori ini menyebutkan bahwa manusia itu memiliki kebutuhan yang disingkat ERG (Exixtence, Relatedness, Growth). Manusia menurut Alderfer pada hakikatnya ingin dihargai dan diakui keberadaannya (eksistensi), ingin diundang, dan dilibatkan. Di samping itu manusia sebagai makhluk social ingin berhubungan atau bergaul dengan manusia lainnya (relasi). Manusia juga ingin selalu meningkatkan taraf hidupnya menuju ksempurnaan (ingin selalu berkembang).
4.      Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori ini dikembangkan bersama Bernand Mausner dan Barbara Snyderman. Mereka melakukan penelitian dengan menanyai subjek penelitian tentang waktu ia merasa paling puas terhadap pekerjaannya. Kemudian mencari sebab-sebab mereka merasa puas. Factor kesehatan (ekstrinsik) merupakan factor lingkungan yang menyebabkan ketidakpuasan. Penelitian menyimpulkan terdapat dua factor yaitu factor pemuas dan factor kesehatan.



5.      Teori X dan Y dari McGregor
Teori X dan Y dikembangkan oleh McGregor atas dasar karakteristik manusia merupakan anggota organisasi dalam hubungannya dengan penampilan organisasi secara keseluruhan dan penampilan individu dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
6.      Teori Ekspektasi dari Lewin dan Vroom
Teori ekspektasi ini mempunyai asumsi: (1) manusia biasanya meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkannya dari karyanya, oleh sebab itu manusia mempunyai urutan kesenagan (preference) diantara sejumlah hasil yang ia harapkan, (2) suatu usaha untuk menjelaskan motivasi yang terdapat pada seseorang selain harus mempertimbangkan hasil yang dicapai, ia juga mempertimbangkan keyakinan orang tersebut bawha yang dikerjakan memberikan sumbangan terhadap tercapainya tujuan yang diharapkannya. Berdasarkan asumsi tersebut Vroom mengembangkan suatu teori motivasi yaitu: intensitas motif seseorang untuk melakukan seseuatu adalah fungsi nilai atau kegunaan dari setiap hasil yang mungkin dapat dicapai dengan persepsi kegunaan suatu tindakan dalam upaya mencapai hasil tersebut.
7.      Teori McClelland
McClelland mengetengahkan teori motivasi yang berhubungan erat dengan teori belajar. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan. Tiga dari kebutuhan McClelland adalah: (1) kebutuhan akan prestasi (need of achievement), (2) kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation), (3) kebutuhan akan kekuasaan (need of power). Motivasi berprestasi adalah dorongan dari dalam diri untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Motivasi afiliasi ialah dorongan untuk berhubungan dengan orang lain atau dorongan untuk memiliki sahabat sebanyak-banyaknya. Motivasi berkuasa ialah dorongan untuk mempengaruhi orang lain agar tunduk kepada kehendaknya.

8.      Teori Perilaku Skiner
Teori ini menyatakan bahwa yang mempengaruhi dan membentuk perilaku kerja disebut pembentukan perilaku (operant conditioning) atau disebut juga behavior modification, positive reinforcement dan Skinnerian conditioning. Pendekatan ini didasarkan pada hukum pengaruh (law effect) yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diikuti konsekunsi-konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang. Jadi, perilaku individu di masa mendatang dapat diramalkan atau dipelajari.
9.      Teori Porter-Lawler
Teori ini adalah teori pengharapan dari motivasi dengan orientasi masa depan dan menekankan antisipasi tanggapan-tanggapan atau hasil-hasil.
10.  Teori Keadilan
Teori keadilan menyatakan bahwa factor keadilan atau kewajaran yang mempengaruhi sistem pengupahan mencakup tiga dimensi yaitu dimensi internal, dimensi eksternal dan dimensi individu. Dimensi internal berarti setiap jabatan/ posisi dan pekerjaan individu dihargai oleh organisasi/ perusahaan dengan perbandingan yang rasional, dariyang terendah sampai yang tertinggi. Dimensi aksternal berarti pengupahan dilakukan denga memperhatikan nilai pasar tenaga kerja di luar organisasi/ perusahaan yang mampu bersaing dengan pengupahan yang diberikan oleh organisasi/ perusahaan lain yang sejenis. Dimensi individual berarti kewajaran/ keadilan individu dirasakan oleh setiap individu dengan individu lainnya sudah adil/ wajar.
11.  Teori White
Teori ini menyatakan bahwa motif uang bukanlah jaminan untuk meningkatkan kinerja manusia. Karena kebutuhan manusia akan uang ada kalanya  mengalami titik kejenuhan sehingga uang bukan lagi memotivasimanusia.disamping itu, manusia dapat menolak uang karena tugas yang dibebankan kepadanya melampaui kemampuannya.

E.     Teknik Memotivasi
a.       Berfikir positif
b.      Menciptakan perubahan yang kuat
c.       Membangun harga diri
d.      Memantapkan pelaksanaan
e.       Membangkitkan orang lemah menjadi kuat
f.       Membasmi sikap menunda-nunda
Selain itu, ada teknik motivasi lainnya yang dapat dilakukan terhadap bawahan yaitu yang disebut dengan prinsip dengan singkatan MOTIVATE (Verma, 1996).
M: Manifest artinya bangkitkan rasa percaya diri ketika pendelegasian tugas
O: Open artinya bangkitkan percaya diri ketika pendelegasian tugas
T: Tolerance artinya toleransi terhadap kegagalan, mau dan boleh belajar dari kesalahan karena pengalaman adalah guru yang terbaik (tingkatkan kreativitas)
I: Involve artinya semua pihak terkait dalam pekerjaan (meningkatkan rasa diterima dan komitment)
V: Value artinya nilai-nilai yng diharapkan dan diakui dalam kinerja yang baik (hadiah apa yang didapat, dan bagaimana mendapatkannya)
A: Align artinya menyeimbangkan sasaran pekerjaan (proyek) dengan sasaran individu (orang-orang bersemangat mencapai kepuasan yang mereka inginkan)
T: Trust artinya kejujuran setiap anggota tim (vital dalam memotivasai)
E: Empower artinya berdayakan setiap anggota tim sewajarnya (khususnya dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar