MOTIVASI
Resum
ini disusun guna memenuhi tugas
Mata
Kuliah: Kepemimpinan Dalam Pendidikan
Dosen
Pembimbing:
Diususun Oleh :
Dian
Mutiarasari
08470051
PRODI KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
MOTIVASI
A.
Pendahuluan
Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja
keras sesuai yang diharapkan.
Motivasi yang timbul dari luar disebut motivasi ekstrinsik.
Sedangkan motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri disebut motivasi
intrinsik. Motivasi intrinsic biasanya lebih bertahan lama dan efektif
dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik.
B.
Manfaat dan Teori Motivasi
Motivasi sangat penting bagi manager untuk meningkatkan kinerja (performance)
bawahan karena kinerja tergantung dari bagaimana motivasi, kemampuan, dan
lingkungan berfungsi dengan baik.
C.
Motivasi dan Motif
Motivasi ialah keinginan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif
adalah kebutuhan (need), keinginan (wish), dorongan (desire),
atau impuls. Motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu
yang merangsngnya untuk melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi
dasar atau landasan seseorang berperilaku. Motivasi seseorang ditentukan oleh
intensitas motifnya. Motif cenderung menurun kekuatannya apabila sudah
terpenuhi atau terhambat pemenuhannya.
D.
Teori Motivasi
Teori motifasi dibagi menjadi dua yakni, teori isi dan teori
proses. Teori isi memusatkan perhatiannya pada pertanyaaan, “apa penyebab
perilaku terjadi dan berhenti”. Jawabannya terpusat pada: (1)
kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan yang memacu
untuk melakukan kegiatan, (2) hubungan karyawan dengan factor-faktor eksternal
dan internal yang menyebabkan mereka melakukan kegiatan. Sedangkan teori proses
memusatkan perhatiannya pada bagaimana perilaku dimilai dan dilaksanakan.
Dalam proses motivasi menurut Chung & Megginson (1981),
diketahui bahwa terjadinya proses motivasi yang mula-mula diawali oleh adanya
kebutuhan. Kebutuhan itu dipenuhi oleh insentif atau gaji/upah dari organisasi
tempat kita bekerja.
Newstrom & Davis (1997), memberikan pola motivasi dengan asumsi
bahwa setiap manusia cenderung mengembangkan pola motivasi tertentu sebagai
hasil dari lingkungan budaya tempat manusia hidup. Empat pola motivasi yang
sangat penting ialah prestasi, afiliasi, kompetensi dan kekuasaan.
1.
Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut teori hirarki kebutuhan
Maslow terdapat lima tingkatan kebutuhan dari kebutuhan manusia yang paling
rendah sampai pada kebutuhanmanusia yang paling tinggi. Hirarki kebutuhan
Maslow tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Kebutuhan
Fisiologikal (Fisiological Needs)
Kebutuhan
fisiologikal merupakan kebutuhan dasar atau kebutuhan yang paling rendah
manusia. Contoh: kebutuhan akan sandang, pangan, papan, istirahat, rekreasi,
tidur dan berhubungan seks. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya
berdoa minta rezeki dan berusaha bekerja keras untuk mencapainya.
2)
Kebutuhan
Keselamatan (Safety Needs, Security Needs)
Setelah
kebutuhan fisiologikal terpenuhi, maka muncul pula kebutuhan baru yang
diinginkan manusia yaitu kebuuhan akan keselamatan atau rasa aman. Contoh:
menabung, mendapat tunjangan pensiun, memiliki aransi, memasang pagar dan
trails pintu dan jendela, dan mengadakan petugas jaga kantor/rumah, membayar
zakat, member infak dan sedekah. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya
berdoa menta keselamatan dania dan akhirat serta berusaha untuk memenuhinya.
3)
Kebutuhan
Berkelompok (Social Needs, love needs, belonging needs, affection needs)
Setelah
kebutuhan keselamatan atau rasa aman terpenuhi, maka muncul pada kebutuhan baru
yang diinginkan manusia yaitu kebutuhan hidup berkelompok, bergaul,
bermasyarakat, ingin mencintai dan dicintai, ingin memiliki dan dimiliki.
Contoh: mebina keluarga, bersahabat, bergaul, bercinta, menikah dan mempunyai
anak, bekerja sama, menjadi anggota organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan ini
manusia biasanya berdoa dan berusaha untuk memenuhinya.
4)
Kebutuhan
Penghormatan (Esteem Needs, Egoistic Needs)
Setelah
kebutuhan berkelompok terpenuhi, maka muncul pula kebutuhan baru yang
diinginkan manusia yaitu kebutuhan akan penghormatan atau ingin berprestasi.
Contoh: ingin ada ucapan terima kasih, ucapan selamat jika berjumpa,
menunjukkan rasa hormat, mendapatkan rasa penghargaan (hadiah), menjadi
legislative, menjadi pejabat (mendapat kekuasaan), menjadi pahlawan dan
mendapat ijazah sekolah, status simbul, promosi. Untuk memenuhi kebutuhan ini
manusia biasanya berdoa minta ditinggikan derajatnya melalui shlat tahajud dan
berusaha untuk memenuhinya dengan cara jika ingin dihormati orang lain, maka
kita harus menghormati orang lain.
5)
Kebutuhan
Aktualisasi Diri (Self-actualization
Needs, Self-realization Needs, Self-Fulfillment Needs, Self-expression Needs)
Setelah
kebutuhan penghormatan terpenuhi, maka muncul pula kebutuhan baru yang
diinginkan manusia yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri atau realisasi diri
atau pemenuhan kepuasan atau ingin berpartise. Contoh: memiliki sesuatu bukan
hanya fungsi tetapi juga gengsi, mengoptimalkan potensi dirinya, secara kreatif
dan inovatif, ingin mencapai taraf hidup yang serba sempurna atau derajat yang
setinggi-tingginya, melakukan pekerjaan yang kreatif (menulis buku dan
artikel), ingin pekerjaan yang menantang. Untuk memenuhi kebutuhan ini, manusia
biasanya berdoa dan berusaha untuk memenuhinya.
2.
Teori Murray
Teori kebutuhan menurut Murry (1938)
berasumsi bahwa manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang memotivasinya unuk
berbuat, diantaranya ialah; (1) pencapaian hasil kerja, (2) afiliasi, (3)
agresi, (4) otonomi, (5) pamer, (6) kata hati, (7) pemeliharaan hubungan baik,
(8) memerintah/berkuasa, (9) kekuatan, (10) pengertian.
3.
Teori Alderfer
Dalam teori ini menyebutkan bahwa
manusia itu memiliki kebutuhan yang disingkat ERG (Exixtence, Relatedness,
Growth). Manusia menurut Alderfer pada hakikatnya ingin dihargai dan diakui
keberadaannya (eksistensi), ingin diundang, dan dilibatkan. Di samping itu manusia
sebagai makhluk social ingin berhubungan atau bergaul dengan manusia lainnya
(relasi). Manusia juga ingin selalu meningkatkan taraf hidupnya menuju
ksempurnaan (ingin selalu berkembang).
4.
Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori ini dikembangkan bersama
Bernand Mausner dan Barbara Snyderman. Mereka melakukan penelitian dengan
menanyai subjek penelitian tentang waktu ia merasa paling puas terhadap
pekerjaannya. Kemudian mencari sebab-sebab mereka merasa puas. Factor kesehatan
(ekstrinsik) merupakan factor lingkungan yang menyebabkan ketidakpuasan.
Penelitian menyimpulkan terdapat dua factor yaitu factor pemuas dan factor
kesehatan.
5.
Teori X dan Y dari McGregor
Teori X dan Y dikembangkan oleh
McGregor atas dasar karakteristik manusia merupakan anggota organisasi dalam
hubungannya dengan penampilan organisasi secara keseluruhan dan penampilan
individu dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
6.
Teori Ekspektasi dari Lewin dan Vroom
Teori ekspektasi ini mempunyai
asumsi: (1) manusia biasanya meletakkan nilai kepada sesuatu yang diharapkannya
dari karyanya, oleh sebab itu manusia mempunyai urutan kesenagan (preference)
diantara sejumlah hasil yang ia harapkan, (2) suatu usaha untuk menjelaskan
motivasi yang terdapat pada seseorang selain harus mempertimbangkan hasil yang
dicapai, ia juga mempertimbangkan keyakinan orang tersebut bawha yang
dikerjakan memberikan sumbangan terhadap tercapainya tujuan yang diharapkannya.
Berdasarkan asumsi tersebut Vroom mengembangkan suatu teori motivasi yaitu:
intensitas motif seseorang untuk melakukan seseuatu adalah fungsi nilai atau
kegunaan dari setiap hasil yang mungkin dapat dicapai dengan persepsi kegunaan
suatu tindakan dalam upaya mencapai hasil tersebut.
7.
Teori McClelland
McClelland mengetengahkan teori
motivasi yang berhubungan erat dengan teori belajar. Ia berpendapat bahwa
banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan. Tiga dari kebutuhan McClelland
adalah: (1) kebutuhan akan prestasi (need of achievement), (2) kebutuhan
akan afiliasi (need of affiliation), (3) kebutuhan akan kekuasaan (need
of power). Motivasi berprestasi adalah dorongan dari dalam diri untuk
mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Motivasi
afiliasi ialah dorongan untuk berhubungan dengan orang lain atau dorongan untuk
memiliki sahabat sebanyak-banyaknya. Motivasi berkuasa ialah dorongan untuk
mempengaruhi orang lain agar tunduk kepada kehendaknya.
8.
Teori Perilaku Skiner
Teori ini menyatakan bahwa yang
mempengaruhi dan membentuk perilaku kerja disebut pembentukan perilaku (operant
conditioning) atau disebut juga behavior modification, positive
reinforcement dan Skinnerian conditioning. Pendekatan ini didasarkan pada
hukum pengaruh (law effect) yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti
dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedangkan perilaku
yang diikuti konsekunsi-konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang. Jadi,
perilaku individu di masa mendatang dapat diramalkan atau dipelajari.
9.
Teori Porter-Lawler
Teori ini adalah teori pengharapan
dari motivasi dengan orientasi masa depan dan menekankan antisipasi
tanggapan-tanggapan atau hasil-hasil.
10.
Teori Keadilan
Teori keadilan menyatakan bahwa
factor keadilan atau kewajaran yang mempengaruhi sistem pengupahan mencakup
tiga dimensi yaitu dimensi internal, dimensi eksternal dan dimensi individu.
Dimensi internal berarti setiap jabatan/ posisi dan pekerjaan individu dihargai
oleh organisasi/ perusahaan dengan perbandingan yang rasional, dariyang
terendah sampai yang tertinggi. Dimensi aksternal berarti pengupahan dilakukan
denga memperhatikan nilai pasar tenaga kerja di luar organisasi/ perusahaan
yang mampu bersaing dengan pengupahan yang diberikan oleh organisasi/
perusahaan lain yang sejenis. Dimensi individual berarti kewajaran/ keadilan
individu dirasakan oleh setiap individu dengan individu lainnya sudah adil/
wajar.
11.
Teori White
Teori ini menyatakan bahwa motif uang
bukanlah jaminan untuk meningkatkan kinerja manusia. Karena kebutuhan manusia
akan uang ada kalanya mengalami titik
kejenuhan sehingga uang bukan lagi memotivasimanusia.disamping itu, manusia
dapat menolak uang karena tugas yang dibebankan kepadanya melampaui
kemampuannya.
E.
Teknik Memotivasi
a.
Berfikir
positif
b.
Menciptakan
perubahan yang kuat
c.
Membangun
harga diri
d.
Memantapkan
pelaksanaan
e.
Membangkitkan
orang lemah menjadi kuat
f.
Membasmi
sikap menunda-nunda
Selain itu, ada teknik motivasi lainnya yang dapat dilakukan
terhadap bawahan yaitu yang disebut dengan prinsip dengan singkatan MOTIVATE
(Verma, 1996).
M: Manifest
artinya bangkitkan rasa percaya diri ketika pendelegasian tugas
O: Open
artinya bangkitkan percaya diri ketika pendelegasian tugas
T: Tolerance
artinya toleransi terhadap kegagalan, mau dan boleh belajar dari kesalahan
karena pengalaman adalah guru yang terbaik (tingkatkan kreativitas)
I: Involve
artinya semua pihak terkait dalam pekerjaan (meningkatkan rasa diterima dan
komitment)
V: Value
artinya nilai-nilai yng diharapkan dan diakui dalam kinerja yang baik (hadiah
apa yang didapat, dan bagaimana mendapatkannya)
A: Align
artinya menyeimbangkan sasaran pekerjaan (proyek) dengan sasaran individu
(orang-orang bersemangat mencapai kepuasan yang mereka inginkan)
T: Trust
artinya kejujuran setiap anggota tim (vital dalam memotivasai)
E: Empower
artinya berdayakan setiap anggota tim sewajarnya (khususnya dalam pengambilan
keputusan dan pelaksanaannya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar